Thursday, July 23, 2009

#14

Seminggu yang lalu, aku belajar satu hal baru di malioboro

jangan parkir di parkiran tengah pasar beringharjo kalau mau jalan2 di malioboro sampai malem

aku kok ya baru ingat, yang namanya pasar, pasti gak buka sampe malem
paling pol juga sampe jam 5 sore
tapi karena aku yang terlalu semangat cari kado di pasar dan gak kepikiran bakal menjelajah malioboro sampe malem, maka dengan polosnya, aku parkir motor di parkiran antara beringharjo bangunan timur dan barat.
Sebenernya dari awal aku juga tidak berniat untuk bertahan di malioboro sampai malem,
tapi karena aku keasyikan mencari kado di mirota batik, dan dilanjutkan menjelajah toko-toko batik sepanjang jalan malioboro, maka jadilah kami menghabiskan sore itu dengan menyusuri sepanjang jalan malioboro dari ujung selatan (mirota batik) sampai ujung utara (hotel garuda).
Setelah selesai perjalanan panjang itu, barulah terpikirkan “motorku gimana ya”
dita berusaha menghibur dengan informasi dia bahwa toko petra buka sampai malem, jadi pasti masih ada tukang parkir di sana.
OK, aku berusaha menenangkan diriku dan pikiranku dari pemikiran2 terburuk.
Awalnya, kami ingin kembali ke daerah pasar beringharjo untuk ambil motor dengan berjalan kaki,
sambil menikmati aura malioboro di malam hari.
Tapi ada yang mendesakku untuk cepat-cepat pulang.
Aku tak bisa berhenti memikirkan motorku dan helm-helm kami yang entah bagaimana nasibnya di sana.
Akhirnya, kami memutuskan untuk naik trans jogja dari hotel garuda menuju pasar beringharjo.
Semakin dekat dengan pasar, hatiku semakin tak karuan,
segala kemungkinan buruk melintas di otakku.
Apalagi setelah turun dari bus, dan melihat jalan kecil ke arah parkiran sudah gelap dan tak banyak aktifitas seperti biasanya.
Aku benar2 ketakutan,
dan yang bisa kami lakukan saat itu adalah jalan dengan setengah berlari sambil saling berpegangan tangan.

Sekitar 20 meter dari motorku seharusnya berada, kami tidak melihat apapun kecuali kegelapan, dan orang-orang yang tidur di emper toko.
Aku bener2 sudah deg-degan.
Semakin kami mendekat, semakin bisa kulihat ada sesuatu berwarna biru di balik lapak kayu yang biasa digunakan penjual emas pinggir pasar untuk jual dan beli emas.
Aku sudah lega, setidaknya motorku masih ada.
Tapi..
tak kutemukan helm satupun.
Aku sebenarnya sudah siap dengan hal ini,
“masih syukur motorku masih”
helm...
aku bisa pulang menyusuri jalan kecil, sampai di kos dita, bisa pinjem helm orang untuk pulang.
Tapi ah.. rasanya terlalu cepat aku pasrah..
dengan harapan kecil, aku berbagi tugas dengan dita untuk menyusuri daerah itu,
walau sebenarnya cukup mengerikan karena gelap, sepi, dan hanya ada beberapa orang yang sedang tidur di emper toko.
Aku melakukan itu karena mengingat kata orang “biasanya maling helm itu gak langsung dibawa pergi, tapi disembunyikan dulu”
sebenarnya aku tak bergitu percaya kata-kata itu,
secaraa,, beberapa kali helmku dan temen2ku hilang,
dan dicari di manapun tetap gak ketemu..

tapi yasudahlah..
aku hanya ingin mencari untuk menhibur diriku sendiri..
tapi tak kusangka,,
lagi-lagi di balik lapak kayu tempat jualan emas yang lain, kulihat helm dita,
hijau mencolok..
tapiiii tanpa tanduk..
kupikir demon telah dicabut tanduknya dengan paksa,
refleks, aku berteriak memanggil dita, mengabarkan bahwa helmnya ketemu, tapi tanpa tanduk,
dan di sebelah helm nya, ada helmku
hufhh betapa leganyaa..
dan lebih senang lagi, ternyata tanduk demon yang hilang bukan ulah orang-orang iseng, tapi memang sudah dimutilasi sama dita sendiri.

Dengan penuh syukur, dan berfikir positif bahwa orang-orang yang menyembunyikan motorku dan helm kami di balik lapak-lapak hanya untuk melindungi barang-barang kami agar tak terlalu mencolok untuk dicolong, akhirnya kami pulang.

Di tengah jalan..
banku bocor!!!
tapi sudah lah …
tak apa....
rasa senangku bahwa motor, helm, dan barang2ku yang tercantel di motorku masih tetap utuh dan aman mengalahkan rasa kesalku karena ban bocor dan harus menuntun motor hingga alun-alun.

Setidaknya kami bisa menikmati alun-alun di malam hari.. :D

Monday, July 13, 2009

#13

Kupikir, sudah sangat banyak tayangan-tayangan reality show yang muncul di televisi kita.
Mulai dari cari-cari jodoh, memecahkan suatu masalah, berbagi uang, atau melakukan pencarian terhadap seseorang atau keluarga mereka.
Dan pastinya, produk-produk seperti itu menjamur karena memang masyarakat kita 'membutuhkan' itu.
Entah dibutuhkan hanya sebagai tontonan, ataupun sebagai 'biro jasa' penyelesai masalah mereka.

Sudah banyak kudengar mereka disalah-salahkan.
"yang salah ya pembuat acaranya, kekurangan orang kok dimanfaatkan"
atau
"mau-maunya masalah pibadinya dipublikasikan, apa cuma nyari sensasi?"

Aku ingin kali ini berfikir dari sisi lain,
yang mungkin sebelumnya tak pernah kupikirkan karena aku juga sibuk berfikir seperti kebanyakan orang.

Apa yang membuat orang-orang itu mau mengumumkan masalahnya ke seluruh Indonesia?
Apa yang membuat orang-orang itu berharap orang asing yang belum tentu mengenal mereka mampu membantu menyelesaikan masalahnya?
Apa yang sebenarnya mereka butuhkan?
Toh apa yang dilakukan oleh reality show itu bisa dilakukan oleh orang banyak.
Mengikuti orang menggunakan kendaraan secara sembunyi-sembunyi,
menanyakan alamat suatu tempat dengan bertanya dari orang satu ke orang lain,
atau menjadi penengah bila kedua pihak sudah saling bertengkar.
Lalu mengapa mereka memilih acara televisi tersebut untuk memecahkan masalah mereka?
APAKAH TAK ADA SATUPUN TEMAN YANG MAU MEMBANTU MEREKA SAMPAI-SAMPAI MEREKA HARUS MEMINTA BANTUAN KEPADA ORANG ASING???

Entah mengapa pikiran itu melintas di otakku.
Aku tak mau menjadi teman seperti itu.
Aku tak ingin sahabatku tak merasa memiliki aku sehingga mereka harus bersusah payah mencari orang lain yang tak mereka kenal untuk membantu mereka.

Terlepas dari semua prasangka orang mengenai acara-acara reality show seperti itu..

AKU TAK INGIN SAHABATKU MENJADI BAGIAN DARI ORANG-ORANG ITU


Ingatkan aku jika aku mulai menyimpang
membuat kalian merasa tak punya siapa-siapa lagi
tak masalah jika memang hanya aku yang sanggup mendengarkan ceritamu
dan orang-orang lain lebih memilih untuk menyalahkanmu sebelum kau selesai menceritakan masalahmu.

Aku percaya bahwa tak ada yang mutlak benar kecuali Tuhan
dan tak ada yang mutlak salah kecuali setan
dan aku yakin kau bukan keduanya

Jadi bila pemikiranku ini benar,
aku akan selalu ada untukmu kawan..


whoaaaaaa
aku bisa puitis!!!
hihihihihihihi........

Thursday, July 9, 2009

#12

awalnya aku ingin berbagi cerita (tepatnya menyebarluaskan) kekonyolanku saat untuk yang pertama kalinya aku mencoba untuk melamar kerja.
tapi entah kenapa, di tengah usahaku untuk menulis itu, aku merasa tidak terlalu bangga bercerita bahwa aku menjadi bagian dari orang-orang itu.
orang-orang lulusan universitas terkemuka yang berebut suatu pekerjaan yang sebenarnya belum tentu sesuai dengan kemauan mereka.
aku jauh lebih bangga saat aku mengiklankan pernak-pernik yang kubuat sendiri, dan akhirnya disukai, dibeli dan dipakai orang.
menurutku, itu jauh lebih keren.. :D
tapi sudahlah, aku sedang malas membahas itu
jadi mari kita berbagi cerita yang lain..

berawal binatang favorit sahabatku yang aneh... JERAPAH!!! (kalimatnya memang saya buat sedikit ambigu :D)
salah satu lokasi wisata jogja GEMBIRA LOKA terpikir di otaknya.
dan karena kami teman-temannya yang baik, maka aku bersama 2 orang temanku memutuskan untuk menemani dia berkeliling gembira loka (sok baik, padahal sebenernya pengen juga).
dengan tujuan utama JERAPAH, dan tujuan kedua GORILA, kami mengawali perjalanan itu dengan makan klepon (informasi gak penting).
padahal sebenernya kami blom bener-bener masuk ke area kebun binatang. gimana gak, lha binatang hidup aja blom ketemu, kecuali semut, sama nyamuk.
tapi ya sudahlah, lha wong dita udah kelaparan.. daripada niat ketemu jerapah gagal gara-gara sakit maag kumat?? hehehe piss dit!!!
hewan hidup pertama yang kulihat adalah... gajah!!!
padahal awalnya aku dan dita pengen naik berbagai macam hewan di sana, especially gajah, soalnya menurutku naik gajah segede itu bakal mirip dengan naik appa, binatang impianku..
tapi ternyata, gajah yang kulihat kotor, dan pesing!!! hihihihihi rodo nggilani...
gagal deh mau pura-pura naik appa..

singkat cerita, hampir semua kandang yang ada kami sambangi (ciehhh... kami 'sambangi'... nggaya banget bahasane).
tapi kebanyakan hewan yang ada di dalam kandang hanya diam, tidur, atao tenggelam di dalam kolam yang ada di dalam kandangnya.
gak banyak yang beraktifitas seperti yang seharusnya mereka lakukan.
monyet lompat-lompat, harimau ngaum, kudanil jalan-jalan, yah.. pokoknya aktifitas-aktifitas hewani seperti yang sudah kami harapkan.
yah memang gak semua hewan hanya diam saja, ada aja yang tetep caper seperti beberapa ekor siamang yang berisik dan merak yang pamer ekor (tapi cuma keliatan pantatnya). sisanya?? NDHEKEM!! (yang nggak dong artinya gak usah nyari di google translate, gak bakal ada)
sempet terfikir, apa kami salah waktu berkunjung ya?? sampai-sampai hampir smua hewan di sana masih terlelap, atau... mereka sudah terlalu bosan untuk melihat manusia lalu lalang di atas kandang mereka sambil melempari mereka dengan teriakan, kacang, dan kilasan lampu blitz.
mungkin alasan kedua itu lebih bisa diterima.
apa yang dapat mereka lakukan saat mereka hanya sendiri di dalam dinding semen dan di atasnya penuh dengan kepala manusia yang melongok?
apa yang dapat mereka lakukan bila bahkan mereka sendiri tidak tahu apa yang seharusnya mereka lakukan karena mereka tak pernah hidup di alam mereka yang sebenarnya?
apa yang dapat mereka lakukan bila sekeliling mereka hanya ada 3 hal, genangan air, tanah kering, dan tembok tinggi?

lanjut!!!!
sampai satu sisi danau sudah kami kunjungi, tapi dita hanya bisa bertemu teman lamanya. kandang nomor berapa aku juga lupa, yang jelas sejenis monyet, besar (atau gendut?), dan diam di bawah kolong. difoto juga gak keliatan dit!!
tapi untung tu monyet baik hati, mau keluar kolong barang sebentar biar bisa foto sama temen lamanya :D
dan akhirnya, kami (lebih tepatnya hanya aku dan dita) pingin naik bebek air!!!
tapi mendengar cerita-cerita tentang bebek air di lokasi lain yang tenggelam, ada kecelakaan, plus ngantrinya buanyak... nyaliku ciut juga..
dita juga gak banyak protes, kuanggap dia setuju untuk gagal naik bebek air, dan yang kita lakukan akhirnya adalah..
pura-pura piknik di pinggir danau sambil nggelar mantol dan nyemil.
mantol?? yups.. mantolku dibuat alas duduk di pinggir danau!!!! hahahaha
tenang aja dit, fir, te, bsok kalo aku dah numpang nyuci mantol di tempat cuci motor, kalian ikut tak tagih kok..
sambil menikmati orang-orang naik bebek air yang macet kalo di dekat saluran keluar air, angin sepoi-sepoi, danau kehijau-hijauan (rada hiyeks), banyak/angsa/bebek di seberang, pohon-pohon tinggi, dan lagu-lagu st12, wali, kangen, pokoknya jenis-jenis itulah..(jangan salahkan kami, itu yang masang lagu pihak gembira loka nya), kami menikmati siang sambil membicarakan hal gak penting sampe masalah masa depan.
sok yes banget pake ngomongin masa depan. (sok yes => pinjem istilahnya pipin :D)

capek piknik, perjalanan dilanjutkan dengan (tetap) mencari sosok jerapah yang (katanya) memang ada di gembira loka.
setelah dita mulai menerima kenyataan bahwa memang di sana tidak ada jerapah, didukung dengan pernyataan petugas gembiraloka yang memang katanya gak ada jerapah, akhirnya kami memutuskan pulang.
tapi saudara saudara.....
tepat di ujung perjalanan, batere kamera dah kedap-kedip, dita berhasil menemukan sosok tinggi, coklat belang-belang krem.
tentu saja,,, itu hanya patung jerapah!!!!
hahahahahahahahaha
pengen ketawa ngakak, tapi kasian ditanya..
setidaknya dia sudah menemukan sosok itu
walaupun hanya berupa bentukan semen keras yang catnya sudah lusuh karena (kayaknya) udah pernah dinaikin orang.

hahahahahaha
masih pengen ketawa aja melihat nasib dita yang begitu mengenaskan..
tapi tak apalah..
setidaknya ada patungnya..

bergembiralah dit!!!
=))