Mari belajar dari air
Air itu sabar,
mampu berjalan mengikuti lekuk batuan yang tersusun di dinding tebing,
seterjal apapun itu.
Air itu kuat,
dijatuhkan dari ketinggian awan,
namun tetap bersuara lembut ketika menyentuh permukaan bumi.
Air itu rajin,
di saat matahari baru mulai merekah,
ia sudah hadir menghias setiap helai daun di pepohonan.
Terimakasih air terjun, air hujan, dan embun pagi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment